Setelah S2, jadi dosen, belajar pajak. Ini dia impian besar gue yang lain, punya sekolah. Gue gak cuman mau minterin diri sendiri tapi gue juga mau minterin orang lain.
Sekolah yang mau gue bangun adalah sekolah yang gak berdasarkan kurikulum, dimana wajib banget materi, sekolah yang pengen gue bangun adalah sekolah yang menjadikan pelajar sebagai seseorang dengan mengenal kepribadian mereka dan minat bakat mereka. Guru-guru yang ada dituntut untuk selalu berkreasi dan berkreatifitas. Gue berharap bahwa sekolah yang nantinya bisa gue impikan (amin) bukan cuman sekolah yang sibuk belajar tapi juga sibuk nyalurin kreatifitas para pelajarnya, bukan yang cuman ngerti duduk dengerin udah, gue pengen mereka dipacu untuk berimajinasi dan juga menganalisis, menjadi murid yang kritis bukan hanya dari omongan para guru tapi para guru juga memacu mereka untuk bersikap kritis. Nanti disekolah itu guru-guru juga gak dituntut untuk terus menerus lelah dengan pekerjaannya, mereka berhak untuk menyalurkan aspirasi cara pengajaran yang menurut mereka dapat memacu si anak untuk lebih berkembang atau gue sebut dengan demokrasi.
Sekolah yang gue impikan pun bukan hanya mendorong anak muridnya untuk bertindak kreatif tapi juga mendukung penuh bakat dari si anak. Nantinya di setiap lorong, mau masuk kelas, kamar mandi, mau absen, mau masuk pager sekolah sampe kantin bakal ada permainan yang akan mengasah otak mereka, baik itu TTS atau bahkan algoritma, yang pasti dalam permainan itu menganut sistem pembelajaran Fun.
Masuknya jam 8 pagi, istirahat jam 11.30 sampai jam 12.30 dimana nantinya akan diisi oleh klub penyiaran. lalu masuk kembali dan pulang pukul 14.00 siang, hari jumat dipakai untuk kegiatan klub dan sabtu minggu libur. Tanpa PR ataupun surfing di internet. Semua dilakukan dengan mengasah otak secara langsung, mengerti langsung keadaan, internet hanya diperlukan untuk perkembangan dunia terkini tanpa ada beban yang mengharuskan mereka membukanya. Bakalan ada diskusi disesi siang untuk setiap mata pelajaran yang masuk siang, dan asiknya sekolah itu akan menerapkan memilih mata pelajaran, dimana kita bisa nambah mata pelajaran yang menurut kita dapat menunjang kemampuan yang memang dikembangkan.
Setiap klub akan bersinergi satu sama lain, kayak klub Jepang yang akan membuka kelas setiap sebulan dua kali untuk mengajarkan bahasa jepang atau klub buku yang akan megajarkan tentang menulis dan sebagainya, ohya gue berharap nantinya perpustakaan sekolah ini bisa dipakai juga untuk perpustakaan umum jadi semua orang bisa berbagi ilmu disini.
Gue berharap sekolah impian ini bukan hanya diisi oleh anak-anak yang diminta kreatif para guru pun akan mempunyai kualifikasi sebagai guru yang bukan cuman bisa macu muridnya belajar tapi juga memiliki sikap untuk maju dan berkembang. So, biar segala aspek dapat tercakup dan menjadikan sekolah impian ini bukan hanya bisa menghasilkan pelajar unggulan tapi juga pelajar yang ngerti gimana caranya menjadi orang dan yang paling penting memanfaatkan hidup dengan sebaiknya.
Sekolah yang mau gue bangun adalah sekolah yang gak berdasarkan kurikulum, dimana wajib banget materi, sekolah yang pengen gue bangun adalah sekolah yang menjadikan pelajar sebagai seseorang dengan mengenal kepribadian mereka dan minat bakat mereka. Guru-guru yang ada dituntut untuk selalu berkreasi dan berkreatifitas. Gue berharap bahwa sekolah yang nantinya bisa gue impikan (amin) bukan cuman sekolah yang sibuk belajar tapi juga sibuk nyalurin kreatifitas para pelajarnya, bukan yang cuman ngerti duduk dengerin udah, gue pengen mereka dipacu untuk berimajinasi dan juga menganalisis, menjadi murid yang kritis bukan hanya dari omongan para guru tapi para guru juga memacu mereka untuk bersikap kritis. Nanti disekolah itu guru-guru juga gak dituntut untuk terus menerus lelah dengan pekerjaannya, mereka berhak untuk menyalurkan aspirasi cara pengajaran yang menurut mereka dapat memacu si anak untuk lebih berkembang atau gue sebut dengan demokrasi.
Sekolah yang gue impikan pun bukan hanya mendorong anak muridnya untuk bertindak kreatif tapi juga mendukung penuh bakat dari si anak. Nantinya di setiap lorong, mau masuk kelas, kamar mandi, mau absen, mau masuk pager sekolah sampe kantin bakal ada permainan yang akan mengasah otak mereka, baik itu TTS atau bahkan algoritma, yang pasti dalam permainan itu menganut sistem pembelajaran Fun.
Masuknya jam 8 pagi, istirahat jam 11.30 sampai jam 12.30 dimana nantinya akan diisi oleh klub penyiaran. lalu masuk kembali dan pulang pukul 14.00 siang, hari jumat dipakai untuk kegiatan klub dan sabtu minggu libur. Tanpa PR ataupun surfing di internet. Semua dilakukan dengan mengasah otak secara langsung, mengerti langsung keadaan, internet hanya diperlukan untuk perkembangan dunia terkini tanpa ada beban yang mengharuskan mereka membukanya. Bakalan ada diskusi disesi siang untuk setiap mata pelajaran yang masuk siang, dan asiknya sekolah itu akan menerapkan memilih mata pelajaran, dimana kita bisa nambah mata pelajaran yang menurut kita dapat menunjang kemampuan yang memang dikembangkan.
Setiap klub akan bersinergi satu sama lain, kayak klub Jepang yang akan membuka kelas setiap sebulan dua kali untuk mengajarkan bahasa jepang atau klub buku yang akan megajarkan tentang menulis dan sebagainya, ohya gue berharap nantinya perpustakaan sekolah ini bisa dipakai juga untuk perpustakaan umum jadi semua orang bisa berbagi ilmu disini.
Gue berharap sekolah impian ini bukan hanya diisi oleh anak-anak yang diminta kreatif para guru pun akan mempunyai kualifikasi sebagai guru yang bukan cuman bisa macu muridnya belajar tapi juga memiliki sikap untuk maju dan berkembang. So, biar segala aspek dapat tercakup dan menjadikan sekolah impian ini bukan hanya bisa menghasilkan pelajar unggulan tapi juga pelajar yang ngerti gimana caranya menjadi orang dan yang paling penting memanfaatkan hidup dengan sebaiknya.
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Dari-Kamu/Karya-Kita/Tulisanku/Pertama-Masuk-Sekolah |
Wah sama nih. Tapi kalo gue bukan pengen yang formal gitu sih. :)
ReplyDeleteWah! kalo jadi, ajak gue yaaa ;D
DeleteWaah, mirip dengan sekolah impian di film Tree Idiots ya...keren..keren.... :)
ReplyDeleteSedikit saran, lebih bagus kalo ada sesi pendidikan karakter mereka juga. Supaya punya integrasi tinggi di masa mendatang.
Salam kenal dari saya. Mampir ke gubug saya ya, di http://chairulsinaga.blogspot.com/ :)
iyaaaaa!! termasuk bagian idiotnya *lalu hening*
Deleteah! betul banget tuh jangan sampai dilupakan ya..
sip kakak siap melipir