Malam..
Kamu yang wajahnya tak pernah berani kutatap,
Yang ketika
disebut namanya saja sudah membuat duniaku gonjang ganjing dan porak poranda..
Yang
membuat tidur malamku tak pernah nyenyak..
Yang
membuat mimpi-mimpiku menjadi paling terbahagia..
Yang
membuatku kadang bingung..
Perasaan
yang aneh ketika namamu untuk terakhir kalinya tersebut..
Perasaan
yang ajaib ketika namamu untuk terakhir kalinya disebut..
Bagaimana
mungkin, bagaimana bisa..
Melihatmu
saja aku tak sanggup, bagaimana mungkin dengan satu nama itu aku menjadi kacau?
Rasanya
sinyal hatiku langsung terpusat pada nama itu, tidur pun aku tak sanggup,
rasanya ingin kutulis seribu surat untukmu tentang hatiku yang masih membuatku
terlampau bingung..
Aku kalap,
kalap akan perasaanku sendiri..
Oh Tuhan
aku sendiri tak mengerti apa yang kurasa padamu, bukankah ini aneh? Dan
kemudian ketika aku menulis surat ini tepat dititik ini ada suara dalam hatiku
yang berkata demikian..
“Aroma
indah untuk yang terindah
Dia adalah
sekuntum mawar
Berduri
namun tak menyakitkan
Memuaskan
batin dan menghauskan hati
Cintamu
dahaga oleh hangatnya cinta Dia
Pikiranmu
hampa tanpa diri Dia
Aroma
tubuhnya mengisi setiap desah nafasmu
Cerianya
mengisi tiap sudut raga ini dan
Wajahnya
menghias tiap mimpimu”
dan tersadarlah aku akan rasa ini.. rasa yang telah
lama hilang dan kini kembali…
Aku
Yang tak
pernah mati rasa untukmu.
No comments:
Post a Comment