welll.. tiap kali gue ngeliat judul ini ironis banget men! haha..
tapi juga takjub dan indah banget, dimana negara adalah sebuah rumah tangga yang memang lengkap adanya, dan kebetulan banget negara kita adalah negara yang menerapkan otonomi, atau yaa lebih afdolnya kebebasan berpengurus ria didaerah masing-masing,
gue ngeibaratin pemerintah itu ya suami dan rakyat adalah istri, dimana disini berarti pemerintah harus dengan seksama dan berkewajiban memenuhi apa yang dibutuhkan istrinya (dalam konteks disini adalah rakyatnya) dan istri atau rakyatnya harus dengan ikhlas dan penuh dukungan mendukung apa yang dilakukan oleh suaminya, namun bila salah jelas ditegur bila benar harus diikuti, pemerintah atau suami harus dengan transparan menyodorkan kepada istrinya tentang apa saja pengeluarannya sampa hal sekecil-kecilnya dan setiap apa yang ingin dilakukan oleh sang suami istri harus tau begitupun sebaliknya apa yang dimaui istrinya harus diketahui suaminya, disinilah terjadi sebuah jalinan komunikasi yang lebih merapatkan hati, pemerintah atau sang suami harus dengan rajin mengunjungi istrinya untk mengetahui keadaan sebenarnya bukan hanya dengan laporan-laporan yang ada.
aduuh indahnya bila ini terjalin didalam negara kita,
namun sayangnya negara yang menganut asas demokrasi ini bertemakan oleh untuk dari rakyat = rakyat hanya sebagai penonton dan pemerintahlah yang memegang kekuasaan terbesar atau dapat dikatakan demokrasi adalah mereka yang mempunyai akses-akses dengan cantolan penguasa atau orang yang mempunyai pengaruh, liat saja semua presiden kita sudah memiliki label sebagai orang yang memang dulunya bermain dalam politik dan memang tidak asing dengan kehidupan berpolitik.
lalu apakah demokrasi ini harus dirubah?
jelas sekali harus, kita tidak lagi memandang demokrasi sebagai demikian namun kita lebih mengatakan kepada berbeda satu tujuan, dan seperti yang saya katakan bahwa yuk kita sering-sering bersosialisasi.
daerah kita adalah sebuah rumah, pemerintah adalah suami dan rakyat adalah istri, segala ruang hijau adalah taman rumah kita. bila satu saja terusik maka kita harus tau mengapa bisa seperti itu.
bersama kita berantas korupsi yuk.. =)
bagaimana caranya??
nah ini jugalah kegunaan dari bersosialisasi, kita dapat memecahkan bagaimana cara mengatasinya.
dengan berkomunikasi tatap muka dengan baik maka dapat dikatakan kenapa tidak menuju kepribadian bangsa yang lebih manusiawi?
salam kompak Indonesia!
tapi juga takjub dan indah banget, dimana negara adalah sebuah rumah tangga yang memang lengkap adanya, dan kebetulan banget negara kita adalah negara yang menerapkan otonomi, atau yaa lebih afdolnya kebebasan berpengurus ria didaerah masing-masing,
gue ngeibaratin pemerintah itu ya suami dan rakyat adalah istri, dimana disini berarti pemerintah harus dengan seksama dan berkewajiban memenuhi apa yang dibutuhkan istrinya (dalam konteks disini adalah rakyatnya) dan istri atau rakyatnya harus dengan ikhlas dan penuh dukungan mendukung apa yang dilakukan oleh suaminya, namun bila salah jelas ditegur bila benar harus diikuti, pemerintah atau suami harus dengan transparan menyodorkan kepada istrinya tentang apa saja pengeluarannya sampa hal sekecil-kecilnya dan setiap apa yang ingin dilakukan oleh sang suami istri harus tau begitupun sebaliknya apa yang dimaui istrinya harus diketahui suaminya, disinilah terjadi sebuah jalinan komunikasi yang lebih merapatkan hati, pemerintah atau sang suami harus dengan rajin mengunjungi istrinya untk mengetahui keadaan sebenarnya bukan hanya dengan laporan-laporan yang ada.
aduuh indahnya bila ini terjalin didalam negara kita,
namun sayangnya negara yang menganut asas demokrasi ini bertemakan oleh untuk dari rakyat = rakyat hanya sebagai penonton dan pemerintahlah yang memegang kekuasaan terbesar atau dapat dikatakan demokrasi adalah mereka yang mempunyai akses-akses dengan cantolan penguasa atau orang yang mempunyai pengaruh, liat saja semua presiden kita sudah memiliki label sebagai orang yang memang dulunya bermain dalam politik dan memang tidak asing dengan kehidupan berpolitik.
lalu apakah demokrasi ini harus dirubah?
jelas sekali harus, kita tidak lagi memandang demokrasi sebagai demikian namun kita lebih mengatakan kepada berbeda satu tujuan, dan seperti yang saya katakan bahwa yuk kita sering-sering bersosialisasi.
daerah kita adalah sebuah rumah, pemerintah adalah suami dan rakyat adalah istri, segala ruang hijau adalah taman rumah kita. bila satu saja terusik maka kita harus tau mengapa bisa seperti itu.
bersama kita berantas korupsi yuk.. =)
bagaimana caranya??
nah ini jugalah kegunaan dari bersosialisasi, kita dapat memecahkan bagaimana cara mengatasinya.
dengan berkomunikasi tatap muka dengan baik maka dapat dikatakan kenapa tidak menuju kepribadian bangsa yang lebih manusiawi?
salam kompak Indonesia!
No comments:
Post a Comment