Udah lama ga ngupdate blog, semoga google ga melupakan blog gue haha..
Oke jadi hari ini kemana kami?
Pada libur panjang kemarin ketika orang-orang berarak menuju puncak, pulang kampung atau travelling ke berbagai tempat.
Inget masih suasana pandemi yaaa jadi jangan lupakan 3M,
menjaga jarak-memakai masker-mencuci tangan
Biar libur panjang karena masih ga berani untuk travelling gue memutuskan untuk berziarah ke Goa Maria Kanada. Sebelumnya gue cukup rajin setidaknya setahun sekali ke Rangkasbitung untuk berziarah.
Kali ini juga suasana berbeda disuguhkan oleh GM Kanada dan gue juga udah bawa seseorang yang spesial, rekan perjalanan sehidup semati kedepannya, yap Alpha.
Berangkat jam 05.30 wib ketika orang rumah belum ada yang terbangun,
Menaiki motor kesayangan kami berangkat menuju stasiun, berhubung Rangkasbitung itu jauh banget maka gue sendiri merekomendasikan menggunakan kereta api.
Jam 05.56 wib kereta membawa kami untuk transit di Manggarai dan dilanjutkan transit di Tanah Abang. Ketika sampai di Tanah Abang belum ada kereta menuju Rangkasbitung (Peron 5 atau 6 yaa).
Menunggu dengan sabar, tertawa seperlunya tak lama kereta yang dinanti pun tiba.
Menonton Netflix sebentar rasa kantuk mulai tak tertahan, gue pun memasangkan headset di kuping dan kuping Alpha, mendengarkan lagu dari pemutar musik handphone dan mulai melantunkan anggukan, terseret sembari memejamkan mata dan tidur ayam.
Jam 08.45 wib akhirnya kami sampai di stasiun Rangkasbitung yang ngebuat gue langsung wow, begitu nyata perubahan yang terjadi. Yang tadinya begitu keluar pasar sekarang jadi tempat parkiran nyaman dan luas, pasarnya digeser ke samping dong.
Keluar dari stasiun ambil kanan dan lurus terus sampai parkiran stasiun lalu kami nyarap, haha..
Beribadah yang baik itu kan perut terisi penuh ya jadi ada baiknya memang tidak memburu waktu dan mari nyarap yang baik.
Kami memilih memakan bubur ayam pasar dengan khusyuk.
Makan sudah, minum sudah, mari kami gaskeeuunn
Naik angkot 02 atau list bawahnya merah atau tujuannya curug yaa gaes, kalau kalian ga yakin bisa bilang aja sama supirnya, Akper Yatna Yuana atau SMPN 03 nanti akan diantarkan tepat ke depannya. Kalau lagi bulan Maria sih enak yaa, abang-abang angkotnya pasti teriak,”Goa Maria.. Goa Maria..”
Gak butuh waktu lama untuk sampai Goa Maria yang bikin gue amazing juga karena banyak banget perubahannya bok!
Mulai dari pintu masuk, dimana sebelah kirinya kami bisa menemukan kantin, jalan kedepan sudah tersedia parkiran luas bukan main, Oh iya, sekarang rute jalan salib dipotong setengah nih jadi lebih pendek yaa dan masuknya pun dari parkiran. Lapangan yang ada dulu udah berubah jadi pastoran haha..
Gue sama Alpha memilih untuk ke Goa Maria dulu, menyapa Bunda Maria.
Begitu kalian masuk biasanya akan langsung disuguhkan anak-anak tanggung yang berlarian ke arah kalian dan menawarkan sekotak lilin (isi 10 pcs) seharga 15ribu rupiah. Kami sih beli 2 ya dengan asumsi beberapa perhentian tidak menggunakan 2 lilin.
Setelah dari Goa Maria yang emang udah rame banget dan beristirahat sejenak kami pun mulai balik ke parkiran untuk jalan salib.
Jalan salib disini dibagi menjadi 2, Jalan Salib rute panjang dan Jalan Salib rute mini.
Goa Maria Kanada saat ini tertutup untuk rombongan besar atau bus ya, jadi disini semua rata-rata pribadi atau rombongan kecil, pada saat Jalan Salib rute panjang pun banyak kelompok yang akhirnya berbaur menjadi satu untuk memudahkan Jalan Salib dan memaknai peristiwanya.
14 perhentian dengan makna berbeda,
9 perhentian dengan 2 lilin dinyalakan,
5 perhentian dengan 1 lilin dinyalakan,
Perhentian tiap perhentian dirayakan dengan kesukaan,
Kumbang tak lekang mengiringi perjalanan,
Bunyi gemerisik hutan yang digoda angin pun turut menemani,
Siang terik ini begitu syahdu bukan?
60 menit yang kami perlukan untuk menggenapi perjalanan Jalan Salib ini dengan sedikit menunggu giliran pendoa sebelumnya dan memungut sampah yang berserakan di jalan.
Selesai jalan salib kami melanjutkan dengan doa Rosario, karena didepan Goa Maria kadung banyak orang kami pun duduk di pelataran gereja dan mulai berdoa Rosario.
Jam 11.45 wib kami telah menyelesaikan kegiatan wajib yang biasanya dilakukan saat berziarah maka kini kami duduk beristirahat sejenak sembari menunggu doa Angelus (Malaikat Tuhan) jam 12.00 wib.
Sebenarnya karena libur panjang dan antusias para peziarah maka tempat jadi begitu ramai meski tidak padat sekali, kami pun memilih untuk menjauh dari khalayak ramai dan menyepi. Ketika sudah menyelesaikan doa akhirnya berkumandang pengumuman agar setelah berdoa segera mengundurkan diri agar dapat bergantian dengan yang lain agar menjaga jarak dapat tetap dilaksanakan.
Bahkan saat jalan salib pun gue liat semua orang berupaya mematuhi dengan tetap mengenakan masker meski tracking lumayan ataupun tangga yang ngebuat engap.
Selesai doa Angelus kami melihat-lihat replika makam Yesus sebentar lalu nongkrong di kantin. Waktu dikantinnya sih sepi ya makanya kami pesen makan tapi ga berapa lama langsung orang-orang berdatangan dan makan ditempat. Keadaan mulai tak terkendali, jarak mulai merapat dan himbauan keras datang kembali untuk tidak makan ditempat.
Sepertinya ini sudah keberapa kalinya Romo menegur tidak ada makan ditempat, namun tidak dihiraukan.
Pada akhirnya ya kami engga jadi makan disitu dan cuman melegakan dahaga saja lalu memutuskan makan di depan stasiun lagi.
Begitu sampai distasiun kami melepaskan lapar lalu bersiap menuju rumah.
Dan berakhirlah perjalanan panjang ini yang kemudian disambut hujan sangat deras.
Untuk ziarah kesini sih gue sendiri menyarankan dari pagi-pagi sekali agar kembalinya tidak terlalu malam, karena perjalanan pulang sendiri biasanya memakan waktu lebih lama dan lambat.
Demikian sekian, sampai ketemu perjalanan berikutnya kawan! 👧
No | Ket | Biaya/orang |
1 | Kereta PP Bekasi-Rangkas | IDR 20,000.00 |
2 | Angkot PP Stasiun-GM | IDR 10,000.00 |
3 | Lilin 1 pack | IDR 15,000.00 |
4 | Parkir Motor | IDR 5,000.00 |
IDR 50,000.00 |
No comments:
Post a Comment