Sore kawan,
Kali ini cerita dimulai dari janji temu oleh teman yang dikenal dari event bukalapak, Eka dan Dewi adalah kedua orang itu, berawal dari obrolan bareng berlanjut sampai sekarang.
Kafe Dialogue dirasa cukup menampung semua rasa rindu tak lama bersua dan bercakap, tiga gelas minuman menemani siang terik kala itu di sela makanan ringan mengiringi tawa dalam canda.
Suasana kafe kala itu sungguh menyenangkan, mungkin karena matahari diatas kepala dan pengunjung yang terlihat masih belum banyak. Kafe ini dibagi menjadi dua ruangan, ruangan ber-ac dan non ac. Dalam ruangan ber-ac kalian akan disuguhkan lampu temaram dengan kolam air yang berada disebelah kasir. Di ruangan non ac yang terbagi juga menjadi dua, satu tepat disebelah ruangan ac dengan konsep atap yang terbuka dan satu lagi dengan konsep berjendela. Kami memilih ruangan non ac untuk menikmati semilir angin hasil suguhan halaman belakang yang lapang.
Karena kafe ini tergabung dengan gallery, tiap ruangan disekat oleh beberapa seni artistik dan beberapa karya (sehubungan rasa nyeni gue kurang jadi ya gue hanya bisa mengamati sembari mengira-ngira pesan yang tersirat).
Salah satu hal yang terkenal di kafe ini adalah instalasi tangga melayangnya. Dimana ketika kalian berpose diatasnya orang pasti akan bertanya, ‘apakah tangga itu melayang?’