Sumber |
Pernah ngobrol bareng Tuhan?
duduk bareng sama Dia sambil nyeruput teh melati dan memandang hamparan hijau membentang luas didepan mata?
Pernah ngobrol seharian bareng Tuhan, saking asiknya ngobrol lupa kalau udah larut dan akhirnya ketiduran.
Persis kayak orang pacaran, selalu inget Dia, mau makan inget Dia, mau mandi inget Dia, mau ngapa-ngapain inget Dia, duh jadi inget Duo Maya juga.
Tapi sayangnya kita gak begitu. Kita jarang inget Dia, boro bahagia, sedih doang inget Dia.
Padahal sejatinya ngobrol sama Tuhan bukan perkara bagaimana kita berdoa, yang ditandai tanda kemenangan ataupun ritual-ritual lain.
Katakan saja apa yang mau kamu katakan padanya.
Katakan …
Ucapkan …
Dengan Lantang …
Dan jangan terlalu banyak mengeluh, karena Tuhan juga lelah dengan kamu yang hanya datang padaNya ketika kamu butuh tempat sandaran dan kehangatan, ya karena Dia bukan selingkuhan.
Yang kamu inget disaat kamu butuh, #Uhuk oke aku sedikit curhat.
Dia kekasih sejati. Pacar yang bukan cuman butuh dicurhatin, yang gak cuman ngabulin apa yang kita minta bukan karena kita ingin tapi disaat kita butuh, yang gak cuman ngabulin apa yang terucap dalam keinginan kita tapi apa yang menjadi ketakjuban bagi kita atas apa yang tidak terucap. Ah, entahlah kenapa kalau dibeberkan jadi seperti daftar belanjaan.
Pastinya Dia dengan segala kebaikannya bukan tanpa cela, karena Dia selalu membuat kita yang tak sabar menunggu meskipun kita yang menunggu selalu disabarkan. Kadang dengan iseng Dia diam disamping kita dan kita menyangkanya Dia meninggalkan kita. Kita selalu berkata
“Kemana aja Kamu! gak pernah ada saat dibutuhin, gak pernah ada saat aku ingin ada Kamu!” kita berteriak padaNya, kita berseru tanpa kenal lelah. Padahal Dia tidak pernah kemana-mana, Dia selalu disana, dirumahnya, lagi tiduran mungkin. Ah, sudahlah..
Yang pasti meski kita katakan Dia diam dan tak pernah ada disaat kita membutuhkan, Dia selalu ingin kita belajar agar lebih kuat. Kita menghadapi masalah, tertatih kita melaluinya. Tapi ingatkah kenapa kita bisa mengatakan kita tertatih padahal berjalan saja bisa?
Itu karena disaat kita menghadapi masalah tersebut, kita berpegang hampir mencengkeram pada Dia, sesekali memaki. Tanpa sadar kita melewati masalah itu bersama-sama denganNya. Jadi, benarkah Dia meninggalkan kita? Dia hanya ingin belajar layaknya orang tua yang memapah anaknya untuk belajar berjalan.
Saranku sesekali tanyakanlah kabarNya dan bagaimana kacaunya atau bahagianya kita hari ini, mungkin ketika kita akhirnya menemukan belahan hati kita bertabrakan dengan orang itu lalu barang kita berjatuhan dan tangan saling bertemu, okelah ini agak sinetron. Yang pasti ceritakan, perbanyak berbicara dengannya. Dari hati ke hati. Begitulah cara berbicara padanya.
Kamu gak perlu tempat sunyi buat bicara dengannya, kalau tau nomorNya sekalian saja whatsapp atau BBM dia, kalau gak punya nomorNya pakailah telepati tentu saja ini bisa sekalian mengasah instingmu.
Ya, yang pasti ingatlah bahwa Tuhan selalu ada dihatimu, maka ngobrollah denganNya, karena rindunya dia setara kerinduan hati si Jomblo #halah.
Karena Dia selalu ada dan kadang kamu selalu gak mau tahu kalau dia selalu ada.
No comments:
Post a Comment