Setelah seminggu terkatung-katung tanpa semangat hidup karena gak bisa ngeblog hasil dari kekerean akut yang menyerang manakala sebulan penuh UAS disusul dengan seminggu ujian utama yang menyita perhatian dibanding dengan pacar yang ngambek, meski kalian boleh mengatakan gue gak punya pacar dan dalam kenyataan pahitnya memang itulah. Ah sudahlah.. berhentikanlah curhat penting ini untuk dilanjutkan dengan bagaimana ngantuknya gue waktu ngikutin seminar yang diadakan pihak kampus yang tentu saja berlabel geratis dan uniknya gue adalah satu-satunya yang daftar di seminar ini dari anak-anak Lab. Manajemen Menengah lainnya, karena dengan inisiatif setinggi puncak jaya wijaya gue selalu ngecek Student Site dan senantiasa nengok pendaftaran seminar agar tidak kudet meski tidak kunjung cupdate.
Oke sial itu adalah ketika udah tau besoknya seminar gue malah begadangan dan tidur pukul 03.00, tolong bayangkan apa yang saya lakukan. Memangnya dengan begitu saya bisa menyimak apa yang terpampang jelas nyata dihadapan saya nantinya. Astaga..
ramainya kayak gimana? ya begini.. |
Pembicaranya terdiri dari 3 orang ; Dr. Budi Hermawan, Marhan Fahamsyah dari OJK-BI, Abdus Salam, ST. praktisi perbankan mandiri syariah, dengan ibu moderator yang cantik bu Kartika (serius dia cakep).
Pembicara pertama membahas tentang "Menuju Less Cash Society" Financial Introduction and Digital Providing, dua sisi digital dan finansial yang kini makin tak terpisahkan. Terlebih lembaga keuangan yang kini menonjol dalam bidang Financing dan Investing dan Bank sebagai perantara keuangan penggunaan dana dan sumber dana.
Dikatakan pula bahwa ketergantungan masyrakat terhadap perbankan sudah mencapai level sulit diubah, ini bisa dianalogikan kayak gambar dibawah ini nih :
Nah apa deh itu, gambarnya.. apalagi ada yang gue warnain merah, nah itu adalah hal yang harus disadari bahwa ada baiknya masyrakat berkembang menjadi dewasa dengan menjadi pemeran yang memerankan Less Cash.
Meski pada hakikatnya pelayanan perbankan masih berfungsi eksekutif dimana daerah terpencil sulit sekali menjangkau bank-bank yang kualitasnya bisa dikatakan baik. Menariknya ketika sesi pertanyaan untuk materi ini berkaitan dengan kesulitan masyrakat pedalaman untuk menjangkau, yang bersangkutan mempertanyakan ketertinggalan kita dibanding di negara lain, apa penyebabnya, dan jawabannya gue pikir adalah unik dan kita sadari. Kualitas SDM di Indonesia seharusnya sudah tidak perlu dipertanyakan, yang perlu dipertanyakan adalah bagaimana infrastruktur yang minus dengan wilayah luas dan terpecah-pecah. Jumlah penduduk pun bisa dikatakan tidak baik, yaa mengingat satu keluarga masih punya anak selusin, tentunya ini masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung terselesaikan oleh pemerintah dan kesadaran masyrakat itu sendiri.
Oke menyangkut itu semua gue sekali lagi menekankan bahwa pada sesi pembukaan ini beliau bukan saja menekankan pentingnya peran perbankan tapi juga bagaimana sistem informasi itu bertindak melalu jalur perbankan sehingga memudahkan penggunanya.
Setelah di sesi 1 lebih banyak menerangkan bagaimana peran perbankan maka di sesi 2 ini Bpk. Marhan Fahamsyah membicarakan perkembangan TI di Indonesia, mulai dari :
a. Bisnis Perbankan
b. Teknologi Informasi Perbankan
c. Regulator
d. Pelaporan Rutin
e. Peraturan Teknologi Informasi
f. Perkembangannya.
Tapi sekali lagi gue gak bakal menjelaskan panjang kali lebar, karena ketika itu terjadi maka akan gue jadikan halaman tersendiri yang membahas secara mendalam #cielah
Kita tilik di nomor satu dimana Bisnis Perbankan, pada model sederhananya maka kita akan menemukan bahwa fungsi perbankan adalah tangan kiri dan tangan kanan atau bisa dikatakan ambil dan salurkan. Tapi dibalik ambil dan salurkan inilah sistem bekerja dan ada berbagai pihak yang terlibat dalam sistem ini. Mungkin bisa dijabarkan sebagai berikut pihak-pihak yang berkaitan :
a. Dana pihak ketiga; b. Remmitance (atm bersama, BI); c. Kredit (kualitas kredit, S.I.D (sistem informasi debitur); d. Trade Finance; e. Treasury; f. Pelaporan.
Loncat dari berbagai pihak yang terlibat, pembicara juga menyatakan 3 Sisi dari Teknologi Informasi :
- Sisi Infrastruktur ; a. data center; b. data disaster recovery center; c. jaringan komunikasi data (visat)
- Sistem Pendukung Utama : Core Banking System, Modul Nasabah, Giro, Deposito, Pinjaman, GL
- Sistem Pendukung Lainnya : Loan Origination System, Chip.
Nah, kabar terbarunya adalah pada awal tahun 2016 Credit Card akan dirubah menjadi chip dan tidak lagi magnetic.
Oke Sip, sepintas tentang pembicara kedua dan ketiga, disinilah letak kesialan lain, karena mendadak kepala gue berat #efekkurangtidur6jamsemalam.
Di sesi 3 ini memiliki materi "Transformasi TI Bank Syariah Mandiri" dimana kapasitas dia disini adalah membicarakan tentang bagaimana sistem itu sendiri berfungsi kepada bank, syariah juga tentunya. Beliau membicarakan firewall yang terbagi 3 yakni ; a. Domilitarized Zone; b. Internet Zone; c. Private Zone, lalu berlanjut kepada HSM (Host Security Module), Objek Monitoring, ATM Monitoring, dan Switching Monitoring.
Disamping itu dia menjelaskan dari sistem-sistem yang ada itulah maka pekerjaan yang sukar dapat teratasi dan terkoordinir dengan apik, tapi gue pun mengutip pernyataan dosen audit gue bahwa seperfect apapun sistem itu pada dasarnya manusialah yang akan menjadi error, disamping listrik dan kebutuhan pendukung lainnya tentunya.
Ini sedikit candid dari peserta yang lebih asik maenin gadgetnya ketimbang dengerin pembicara didepan sana..
Ini sedikit candid dari peserta yang lebih asik maenin gadgetnya ketimbang dengerin pembicara didepan sana..
apakah mungkin dia sedang update? |
sampai bertemu lagi galz! ^^ |
Well mungkin dikesempatan lain, gue bakal kupas tuntas tentang jalinan asmara Teknologi Informasi ini dengan Perbankan ^^
No comments:
Post a Comment