Dengan sinar yang begitu berkemilauan,
Hilang ketika awan mendekat, Bercahaya ketika awan tersibak,
Bersembunyi diatas sana, milyaran kaki dari tapak bumi.
Halo Bintang Gemintang,
Yang terangnya selalu menentramkan hati ini,
Yang kehadirannya menghangatkan malam-malam dingin,
Tak mudah menemuimu, butuh perjuangan dan harapan,
Tak setiap hari engkau ada, namun Aku selalu menunggu,
Dibalik jendela kusam, menantikan cahayamu akan menembus jendela itu,
Menampakkan tiap jengkal hadirnya dirimu,
Menampakkan betapa indahnya bila Engkau bersinar,
Menampakkan betapa manisnya cahayamu yang menghiasi langit.
Bintang, hari ini Aku menengadah ke langit,
Meminta kepada Tuhan untuk mempertemukan kita berdua,
Meminta kepada Tuhan sebentar saja untuk melepas rinduku padamu,
Dan Tuhan memang penguasa yang Mahabaik,
Dia berikan Aku kesempatan itu,
Di hari ini,
Di malam ini,
Dia berikan kepadaku, sebuah bintang.
Ya, sebuah bintang yang bersinar dengan gemerlapnya,
Bintag yang bercahaya cantik sekali,
Manakala disekelilingnya awan masih enggan meninggalkan langit,
Namun Dia bersinar dengan cemerlangnya, seakan-akan memberitahuku
Seluruh keluarganya berkumpul bersamanya, berada di balik awan-awan yang masih nyaman
Aku tersenyum, Aku berharap..
Dalam harapan Aku berdiri,
Dalam senyum Aku menunggu,
Menunggu agar sedikit saja awan menyibak kuasanya dan membiarkan Aku melihat mereka semua,
Semua yang bercahaya, semua yang berkelap kelip,
Karena Aku merindu padanya,
Merindu pada cahaya yang Dia berikan kepadaku,
Merindu pada cahaya yang Dia berikan kepada dunia.
Manakala ketika Bintang telah terjatuh, semua orang menangkupkan tangannya,
Dan Aku tersenyum,
Dalam Bintang tersimpan harapan akan sesuatu yang menyenangkan,
Dalam Bintang tersimpan harapan akan sesuatu yang besar,
Dalam Bintang tersimpan sebuah kenangan yang menyenangkan.
Hilang ketika awan mendekat, Bercahaya ketika awan tersibak,
Bersembunyi diatas sana, milyaran kaki dari tapak bumi.
Halo Bintang Gemintang,
Yang terangnya selalu menentramkan hati ini,
Yang kehadirannya menghangatkan malam-malam dingin,
Tak mudah menemuimu, butuh perjuangan dan harapan,
Tak setiap hari engkau ada, namun Aku selalu menunggu,
Dibalik jendela kusam, menantikan cahayamu akan menembus jendela itu,
Menampakkan tiap jengkal hadirnya dirimu,
Menampakkan betapa indahnya bila Engkau bersinar,
Menampakkan betapa manisnya cahayamu yang menghiasi langit.
Bintang, hari ini Aku menengadah ke langit,
Meminta kepada Tuhan untuk mempertemukan kita berdua,
Meminta kepada Tuhan sebentar saja untuk melepas rinduku padamu,
Dan Tuhan memang penguasa yang Mahabaik,
Dia berikan Aku kesempatan itu,
Di hari ini,
Di malam ini,
Dia berikan kepadaku, sebuah bintang.
Ya, sebuah bintang yang bersinar dengan gemerlapnya,
Bintag yang bercahaya cantik sekali,
Manakala disekelilingnya awan masih enggan meninggalkan langit,
Namun Dia bersinar dengan cemerlangnya, seakan-akan memberitahuku
Seluruh keluarganya berkumpul bersamanya, berada di balik awan-awan yang masih nyaman
Aku tersenyum, Aku berharap..
Dalam harapan Aku berdiri,
Dalam senyum Aku menunggu,
Menunggu agar sedikit saja awan menyibak kuasanya dan membiarkan Aku melihat mereka semua,
Semua yang bercahaya, semua yang berkelap kelip,
Karena Aku merindu padanya,
Merindu pada cahaya yang Dia berikan kepadaku,
Merindu pada cahaya yang Dia berikan kepada dunia.
Manakala ketika Bintang telah terjatuh, semua orang menangkupkan tangannya,
Dan Aku tersenyum,
Dalam Bintang tersimpan harapan akan sesuatu yang menyenangkan,
Dalam Bintang tersimpan harapan akan sesuatu yang besar,
Dalam Bintang tersimpan sebuah kenangan yang menyenangkan.
No comments:
Post a Comment