Simfoni nada terus bergejolak didadaku, membuat sakit kepalaku dan badanku.
Kenapa harus aku dan kenapa mesti aku?
Aku ini apa sehingga cinta torehkan darah di jantungku?
Menusuk dalam,
Setajam ketika engkau sisipkan duri mawar hitam dihatiku…
Percayaku seutuhnya untukmu ketika aku tak punya lagi kepercayaanku
Kenapa engkau khianati aku ketika nafasku tak lagi tenang
Kenapa engkau tinggalkan aku ketika aku diterjang ombak sungai yang tenang??
Kini berhentilah menatapku dan menengok kebelakang
Mengasihani aku yang patut dikasihani
Sesedih itukah aku?
Aku tak punya urus lagi padamu,
Kini rajutlah impian busukmu bersama baumu yang busuk, karena aku membenci baumu yang kini busuk.
Kenapa harus aku dan kenapa mesti aku?
Aku ini apa sehingga cinta torehkan darah di jantungku?
Menusuk dalam,
Setajam ketika engkau sisipkan duri mawar hitam dihatiku…
Percayaku seutuhnya untukmu ketika aku tak punya lagi kepercayaanku
Kenapa engkau khianati aku ketika nafasku tak lagi tenang
Kenapa engkau tinggalkan aku ketika aku diterjang ombak sungai yang tenang??
Kini berhentilah menatapku dan menengok kebelakang
Mengasihani aku yang patut dikasihani
Sesedih itukah aku?
Aku tak punya urus lagi padamu,
Kini rajutlah impian busukmu bersama baumu yang busuk, karena aku membenci baumu yang kini busuk.
No comments:
Post a Comment