1. Arti dan Fungsi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting didalam menjalankan semua kegiatan agar dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sebelum tercapai maka ada baiknya dimulai dengan perencanaan yang mengambarkan tentang :
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa, dan
d. Kapan akan dilakukan
2. Jenjang Manajemen
a. Manajemen Puncak (menyusun dan mengambil keputusan)
b. Manajemen Madya (pelaksana rencana-rencana dari manajemen puncak)
c. Manajemen Operasional (pelaksana perencana yang dibuat oleh manajemen madya)
Latar Belakang Sejarah Manajemen
1. Gerakan Manajemen Ilmiah
- Sebelum 1880, cara yang biasa, apa adanya.
- Sekitar 1841, Henry Fayol, manajemen itu melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengendalian.
- Sekitar 1885, mula dipelajari metode kerja oleh Fredrick W. Taylor (Bapak dari gerakan Manajemen Ilmiah) yang mengemukakan beberapa prinsip.
Sekolah-sekolah Tentang Pemikiran Manajemen
1. Sekolah Klasik (Classical School)
2. Sekolah Perilaku (Behavioral School)
3. Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science School)
4. Analisis Sistem
5. Manajemen Hasil
Perencanaan
1. Bentuk-bentuk Perencanaan
Hal yang harus dilakukan pertama kali untuk mengefisiensikan rencana yang akan dilakukan.
2. Bentuk-Bentuk Perencanaan
a. Tujuan (Objective)
b. Kebijakan (Policy)
c. Strategi
d. Prosedur
e. Aturan (rule)
f. Program
3. Kegunaan Perencanaan
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan
4. Langkah-langkah untuk Mengadakan Pengawasan
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan-anggapan (Premising)
c. Menentukan berbagai alternative tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternative-alternatif tindakan yag sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
5. Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Perencanaan adalah suatu pendekatan rasional untuk waktu yang akan datang dengan memperhatikan tenggang waktunya. Untuk mendapatkan anggapan-anggapan secara jelas, tujuan yang hendak dicapai serta kesulitan-kesulitan yang mungkin akan timbul dalam menyusun perencanaan itu.
6. Jangka Waktu Perencanaan
a. Perencanaan Jangka Panjang,
b. Perencanaan Jangka Menengah,
c. Perencanaan Jangka Pendek.
7. Faktor-faktor yang Mmbatasi Perencanaan
a. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
b. Perubahan yang sangat cepat
c. Kekakuan internal
1. Kekakuan Psikologis
2. Kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan
3. Kekakuan sumber daya dan dana
d. Kekakuan eksternal
e. Waktu dan biaya
8. Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
1. Dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif
2. Mengetahui jelas tentang tujuan yang dapat dicapai beserta kekurangannya
3. Kemampuan untuk mengadakan analisis dan penilaian beragbagai alternative
4. Bersikap optimis dan mempunyai kemampuan yang kuat untuk memilih alternative yang baik.
b. Alat pengambilan keputusan
1. Operation research
2. Teori probabilitas
3. Linear programming
4. Analisa resiko
5. Pohon keputusan (decision tree)
Pengorganisasian
1. Pengertian
Merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen (personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik) yang dipakai untuk mencapai tujuan.
Hubungan-hubungan yang dapat timbul dalam organisasi dapat berbentuk :
a. Hubungan Informal
b. Hubungan Formal
1. Tanggung jawab
2. Wewenang
3. Penanggung jawaban
2. Pola hubungan antar Komponen Organisasi
Penentuan tugas yang hendak dijalankan oleh komponen-komponen haruslah didasarkan pada tujuan dan pembagian tugasnya harus jelas. Terlebih mereka harus mengerti apa tugas, kewenangan dan pertanggung jawabannya.
Jadi, tujuan antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung jawaban mempunyai hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan yang lainnya.
3. Rentangan Kekuasaaan
Kemunculannya disebabkan oleh adanya ketergantungan batasan pada kemampuan seseorang. Karena itu maka perlunya ditetapkan batasan dalam rentang kekuasaan untuk menjamin keefektifan dan keefisiensian seorang pemimpin kepada bawahannya. Disamping jumlah bawahan yang menjadi faktor efisien atau tidaknya seorang pemimpin juga frekuensi hubungan yang dipengaruhi oleh :
a. Latihan dari Bawahan
b. Pendelegasian Wewenang
c. Perencanaan
d. Teknik Komunikasi
4. Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
a. Didasarkan pada suatu angka
b. Didasarkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan
5. Karakteristik Struktur Organisasi
a. Keseimbangan dalam organisasi
b. Fleksibel
Pengarahan
1. Prinsip-prinsip Pengarahan
Aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Yang berpegang pada beberapa prinsip.
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
2. Cara-cara Pengarahan
a. Orientasi
Dapat berupa antara lain :
1. Tugas itu sendiri
2. Tugas lain yang ada hubungannya
3. Ruang lingkup tugas
4. Tujuan dari tugas
5. Delegasi wewenang
6. Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
7. Hubungan antara masing-masing tenaga kerja
8. Dan sebagainya
b. Perintah
Adalah permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahannya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada kegiatan tertentu. Dapat berupa :
1. Perintah umum dan khusus
2. Perintah lisan dan tertulis
3. Perintah formal dan informal
c. Delegasi Wewenang
6. Komunikasi
Komunikasi adalah :
a. Didalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang-orang dengan lembaga atau sebaliknya
b. Hubungan yang timbul didalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian
d. Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau symbol.
Diharapkan orang yang melakukan komunikasi bisa dengan efisien dan efektif, dengan melakukan prinsip sebagai berikut :
1. Komunikasi harus jelas
2. Prinsip Integritas
3. Prinsip penggunaan organisasi informal.
7. Motivasi
Adalah dorongan yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin kepada bawahan guna mencapai keberhasilan yang diinginkan. Dorongan (moivasi) mempunyai 2 macam bentuk, yakni:
a. Motivasi Positif
b. Motivasi negative
Pengkoordinasian
1. Prinsip-prinsip koordinasi
a. Prinsip kontak langsung
b. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
c. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
d. Hubungan timbal balik di antara faktor-faktor yang ada
2. Pelaksanaan-pelaksanaan fungsi koordinasi
a. Menjamin bahwa kondisi lingkunagn dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi
b. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
Pengawasan
1. Pengertian
Pengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Mungkin melibatkan seberapa perubahan kecilnya namun dapat pula menyangkut perubahan-perubahan besar :
a. Penyusunan kembali rencana baru
b. Menetapkan sasaran target baru
c. Perubahan struktur organisasi
d. Perbaikan cara-cara penerimaan pegawai
e. Dan sebagainya
2. Langkah-langkah Pengawasan
a. Menciptakan standard
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
c. Melakukan tindakan koreksi
1. Menghayati masalah-masalah yang dihadapi
2. Mencari kemungkinan-kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaiki adanya kesalahan,
3. Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan tersebut
4. Menentukan cara-cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
3. Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas)
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan
d. Pengawasan harus obyektif
e. Pengawasan harus feksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah dimengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting didalam menjalankan semua kegiatan agar dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sebelum tercapai maka ada baiknya dimulai dengan perencanaan yang mengambarkan tentang :
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa, dan
d. Kapan akan dilakukan
2. Jenjang Manajemen
a. Manajemen Puncak (menyusun dan mengambil keputusan)
b. Manajemen Madya (pelaksana rencana-rencana dari manajemen puncak)
c. Manajemen Operasional (pelaksana perencana yang dibuat oleh manajemen madya)
Latar Belakang Sejarah Manajemen
1. Gerakan Manajemen Ilmiah
- Sebelum 1880, cara yang biasa, apa adanya.
- Sekitar 1841, Henry Fayol, manajemen itu melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengendalian.
- Sekitar 1885, mula dipelajari metode kerja oleh Fredrick W. Taylor (Bapak dari gerakan Manajemen Ilmiah) yang mengemukakan beberapa prinsip.
Sekolah-sekolah Tentang Pemikiran Manajemen
1. Sekolah Klasik (Classical School)
2. Sekolah Perilaku (Behavioral School)
3. Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science School)
4. Analisis Sistem
5. Manajemen Hasil
Perencanaan
1. Bentuk-bentuk Perencanaan
Hal yang harus dilakukan pertama kali untuk mengefisiensikan rencana yang akan dilakukan.
2. Bentuk-Bentuk Perencanaan
a. Tujuan (Objective)
b. Kebijakan (Policy)
c. Strategi
d. Prosedur
e. Aturan (rule)
f. Program
3. Kegunaan Perencanaan
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan
4. Langkah-langkah untuk Mengadakan Pengawasan
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan-anggapan (Premising)
c. Menentukan berbagai alternative tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternative-alternatif tindakan yag sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
5. Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Perencanaan adalah suatu pendekatan rasional untuk waktu yang akan datang dengan memperhatikan tenggang waktunya. Untuk mendapatkan anggapan-anggapan secara jelas, tujuan yang hendak dicapai serta kesulitan-kesulitan yang mungkin akan timbul dalam menyusun perencanaan itu.
6. Jangka Waktu Perencanaan
a. Perencanaan Jangka Panjang,
b. Perencanaan Jangka Menengah,
c. Perencanaan Jangka Pendek.
7. Faktor-faktor yang Mmbatasi Perencanaan
a. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
b. Perubahan yang sangat cepat
c. Kekakuan internal
1. Kekakuan Psikologis
2. Kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan
3. Kekakuan sumber daya dan dana
d. Kekakuan eksternal
e. Waktu dan biaya
8. Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
1. Dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif
2. Mengetahui jelas tentang tujuan yang dapat dicapai beserta kekurangannya
3. Kemampuan untuk mengadakan analisis dan penilaian beragbagai alternative
4. Bersikap optimis dan mempunyai kemampuan yang kuat untuk memilih alternative yang baik.
b. Alat pengambilan keputusan
1. Operation research
2. Teori probabilitas
3. Linear programming
4. Analisa resiko
5. Pohon keputusan (decision tree)
Pengorganisasian
1. Pengertian
Merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen (personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik) yang dipakai untuk mencapai tujuan.
Hubungan-hubungan yang dapat timbul dalam organisasi dapat berbentuk :
a. Hubungan Informal
b. Hubungan Formal
1. Tanggung jawab
2. Wewenang
3. Penanggung jawaban
2. Pola hubungan antar Komponen Organisasi
Penentuan tugas yang hendak dijalankan oleh komponen-komponen haruslah didasarkan pada tujuan dan pembagian tugasnya harus jelas. Terlebih mereka harus mengerti apa tugas, kewenangan dan pertanggung jawabannya.
Jadi, tujuan antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung jawaban mempunyai hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan yang lainnya.
3. Rentangan Kekuasaaan
Kemunculannya disebabkan oleh adanya ketergantungan batasan pada kemampuan seseorang. Karena itu maka perlunya ditetapkan batasan dalam rentang kekuasaan untuk menjamin keefektifan dan keefisiensian seorang pemimpin kepada bawahannya. Disamping jumlah bawahan yang menjadi faktor efisien atau tidaknya seorang pemimpin juga frekuensi hubungan yang dipengaruhi oleh :
a. Latihan dari Bawahan
b. Pendelegasian Wewenang
c. Perencanaan
d. Teknik Komunikasi
4. Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
a. Didasarkan pada suatu angka
b. Didasarkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan
5. Karakteristik Struktur Organisasi
a. Keseimbangan dalam organisasi
b. Fleksibel
Pengarahan
1. Prinsip-prinsip Pengarahan
Aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Yang berpegang pada beberapa prinsip.
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
2. Cara-cara Pengarahan
a. Orientasi
Dapat berupa antara lain :
1. Tugas itu sendiri
2. Tugas lain yang ada hubungannya
3. Ruang lingkup tugas
4. Tujuan dari tugas
5. Delegasi wewenang
6. Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
7. Hubungan antara masing-masing tenaga kerja
8. Dan sebagainya
b. Perintah
Adalah permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahannya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada kegiatan tertentu. Dapat berupa :
1. Perintah umum dan khusus
2. Perintah lisan dan tertulis
3. Perintah formal dan informal
c. Delegasi Wewenang
6. Komunikasi
Komunikasi adalah :
a. Didalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang-orang dengan lembaga atau sebaliknya
b. Hubungan yang timbul didalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian
d. Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau symbol.
Diharapkan orang yang melakukan komunikasi bisa dengan efisien dan efektif, dengan melakukan prinsip sebagai berikut :
1. Komunikasi harus jelas
2. Prinsip Integritas
3. Prinsip penggunaan organisasi informal.
7. Motivasi
Adalah dorongan yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin kepada bawahan guna mencapai keberhasilan yang diinginkan. Dorongan (moivasi) mempunyai 2 macam bentuk, yakni:
a. Motivasi Positif
b. Motivasi negative
Pengkoordinasian
1. Prinsip-prinsip koordinasi
a. Prinsip kontak langsung
b. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
c. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
d. Hubungan timbal balik di antara faktor-faktor yang ada
2. Pelaksanaan-pelaksanaan fungsi koordinasi
a. Menjamin bahwa kondisi lingkunagn dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi
b. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
Pengawasan
1. Pengertian
Pengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Mungkin melibatkan seberapa perubahan kecilnya namun dapat pula menyangkut perubahan-perubahan besar :
a. Penyusunan kembali rencana baru
b. Menetapkan sasaran target baru
c. Perubahan struktur organisasi
d. Perbaikan cara-cara penerimaan pegawai
e. Dan sebagainya
2. Langkah-langkah Pengawasan
a. Menciptakan standard
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
c. Melakukan tindakan koreksi
1. Menghayati masalah-masalah yang dihadapi
2. Mencari kemungkinan-kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaiki adanya kesalahan,
3. Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan tersebut
4. Menentukan cara-cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
3. Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas)
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan
d. Pengawasan harus obyektif
e. Pengawasan harus feksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah dimengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
No comments:
Post a Comment