Pernah mikir orang miskin tambah banyak?
Kalo iya, tenang aja saya juga berfikir seperti itu.
Kenapa dinegeri yang kerjaannya demo sana demo sini karena wakil rakyatnya asik kongkow dinegeri kura-kura dan naik turun presiden karena demo sini demo sana yang miskin tetep aja consist di tempat bahkan nambah (jempol deh)..
Sebenarnya masalah kemiskinan dibumi pertiwi bukanlah hal yang aneh dan paling wajar yang ditemui jika berada Jakarta. Tapi, apakah harus begitu terus??? Inilah pertanyaan yang belum terjawab dari jaman si nenek pelaut ampe si nenek naek pesawat jet.
Udah gonta ganti presiden tambel sini tambel sana kebijakan tetep aja yang ada jalan ditempat.
Terlebih mana yang miskin dan mana yang kaya makin bersahabat. Sebut aja disamping perumahan ala metropolitan terdapat rumah kardus yang kalo ujan kudu nadahin.
Nah itu kondisi pertama sang kepala Negara, yang kedua adalah “all about tittle” yang gak punya tittle dilarang gawe keren… itulah yang tercantum kini kalo kamu kamu gak punya ide kereatif (kere tapi aktif). Padahal kalo dipikir lowongan kerja ya banyak yang nganggur ya juga banyak. Nah lho nah lho… sebenarnya jaman yang teknologi canggih begini harus bisa dimanfaatin bukan dijadiin batu sandungan sebagai matinya kreatifitas dan olah pikir.
Dan yang ketiga adalah “ketika si beras mulai dicuekin”, maksudnya adalah petani yang menghuni di kaya nan subur ini seharusnya menjadi yang terkaya diantara yang lain, karena hampir seluruh penduduk negeri ini “kalo gak makan nasi gak kenyang”, tapi justru kalo dipikir ulang merekalah yang paling miskin, menderita dan tertindas. Udah kerja tengah hari bolong, badan dimakan matahari tapi uang kagak nambah-nambah. Iapz kerjaannya tengkulak itu, udah beli murah jualnya harga selangit. Ini yang juga seharusnya jadi perhatian bin pengawasan dari pemerintah, daerah ni khususnya.
Itu mungkin sederet masalah kenapa si miskin nemplok melulu, dan boleh kok ditambah dari benak kalian. Solusinya sih cuman satu, adanya perhatian secara bersama-sama (termasuk kita-kita) dalam menjalin kekompakan dari satu pulau kepulau lain agar system didaerah atau pusat terkontrol dan khusus buat pemerintah (untuk yang sekarang) benahi dulu deh system diri sendiri (korup dipelihara (haram lagi) mending kambing dipelihara (halal dan tambah kaya –hahaha-)).
Pemerintah disiplin, tegas dan adil. Rakyat senang, asik dan bahagia.
Neraka di tangan setan.. surga di tangan malaikat..
..^_^..
..aiiu..
Kalo iya, tenang aja saya juga berfikir seperti itu.
Kenapa dinegeri yang kerjaannya demo sana demo sini karena wakil rakyatnya asik kongkow dinegeri kura-kura dan naik turun presiden karena demo sini demo sana yang miskin tetep aja consist di tempat bahkan nambah (jempol deh)..
Sebenarnya masalah kemiskinan dibumi pertiwi bukanlah hal yang aneh dan paling wajar yang ditemui jika berada Jakarta. Tapi, apakah harus begitu terus??? Inilah pertanyaan yang belum terjawab dari jaman si nenek pelaut ampe si nenek naek pesawat jet.
Udah gonta ganti presiden tambel sini tambel sana kebijakan tetep aja yang ada jalan ditempat.
Terlebih mana yang miskin dan mana yang kaya makin bersahabat. Sebut aja disamping perumahan ala metropolitan terdapat rumah kardus yang kalo ujan kudu nadahin.
Nah itu kondisi pertama sang kepala Negara, yang kedua adalah “all about tittle” yang gak punya tittle dilarang gawe keren… itulah yang tercantum kini kalo kamu kamu gak punya ide kereatif (kere tapi aktif). Padahal kalo dipikir lowongan kerja ya banyak yang nganggur ya juga banyak. Nah lho nah lho… sebenarnya jaman yang teknologi canggih begini harus bisa dimanfaatin bukan dijadiin batu sandungan sebagai matinya kreatifitas dan olah pikir.
Dan yang ketiga adalah “ketika si beras mulai dicuekin”, maksudnya adalah petani yang menghuni di kaya nan subur ini seharusnya menjadi yang terkaya diantara yang lain, karena hampir seluruh penduduk negeri ini “kalo gak makan nasi gak kenyang”, tapi justru kalo dipikir ulang merekalah yang paling miskin, menderita dan tertindas. Udah kerja tengah hari bolong, badan dimakan matahari tapi uang kagak nambah-nambah. Iapz kerjaannya tengkulak itu, udah beli murah jualnya harga selangit. Ini yang juga seharusnya jadi perhatian bin pengawasan dari pemerintah, daerah ni khususnya.
Itu mungkin sederet masalah kenapa si miskin nemplok melulu, dan boleh kok ditambah dari benak kalian. Solusinya sih cuman satu, adanya perhatian secara bersama-sama (termasuk kita-kita) dalam menjalin kekompakan dari satu pulau kepulau lain agar system didaerah atau pusat terkontrol dan khusus buat pemerintah (untuk yang sekarang) benahi dulu deh system diri sendiri (korup dipelihara (haram lagi) mending kambing dipelihara (halal dan tambah kaya –hahaha-)).
Pemerintah disiplin, tegas dan adil. Rakyat senang, asik dan bahagia.
Neraka di tangan setan.. surga di tangan malaikat..
..^_^..
..aiiu..
No comments:
Post a Comment